Suara azannya begitu merdu.
Suara bacaan qurannya pun syahdu.
Jadilah fitnah saat suaranya bergema di gunung-gunung desa.
Dialah lelaki shalih …
Semuanya bisa menilainya secara lahiriyah.
Kala azan berkumandang,
Bersautan suara para akhwat, “Merdu sekali suara itu.”
Yang mendengar memberikan sanjungan.
Jatuh hatilah yang merasakan lantunan indah.
Terpautlah hati-hati mereka merasa berharap.
“Moga itu jodohku.”
Tak tahunya laki-laki tersebut menaruh hati pada yang lain.
Para akhwat yang terus jadi fans setianya, tidak membuatnya tertarik.
Ia lebih tertarik pada seorang yang sudah lebih dewasa, bukan bocah maupun anak-anak.
Ia putuskan setelah istikharah, “Aku mantap dengan si dia.”
Para akhwat pun kecewa …
Mereka merasa tidak suka, kecewa … sedih …
“Kok bisa, ia memilih si dia?”
Padahal setiap orang punya hak untuk memilih.
Memilih mana yang terbaik.
Dan kadang wanita yang tidak berharap, malah itulah yang dipilih.
Banyak bunga di taman yang indah, namun satu bunga saja yang ingin dipetik.
Semua harus menghargai pilihan lelaki …
Yang belum jadi pilihannya, masih bisa berharap pada lelaki lain.
Lelaki begitu banyak …
Lelaki yang baik tentu akan tertarik pada akhwat yang baik.
Akhwat yang punya rasa malu.
Akhwat yang mau terus memperbaiki diri.
Akhwat yang mau terus mendalami agamanya.
Nasihatku pada akhwat yang kecewa …
Perbaikilah dirimu.
Tak perlu sedih dengan sesuatu yang telah berlalu.
Ingat selalu, Akhwat yang baik akan mendapati lelaki terbaik.
* Ikhwan = laki-laki
** Akhwat = perempuan
Suara bacaan qurannya pun syahdu.
Jadilah fitnah saat suaranya bergema di gunung-gunung desa.
Dialah lelaki shalih …
Semuanya bisa menilainya secara lahiriyah.
Kala azan berkumandang,
Bersautan suara para akhwat, “Merdu sekali suara itu.”
Yang mendengar memberikan sanjungan.
Jatuh hatilah yang merasakan lantunan indah.
Terpautlah hati-hati mereka merasa berharap.
“Moga itu jodohku.”
Tak tahunya laki-laki tersebut menaruh hati pada yang lain.
Para akhwat yang terus jadi fans setianya, tidak membuatnya tertarik.
Ia lebih tertarik pada seorang yang sudah lebih dewasa, bukan bocah maupun anak-anak.
Ia putuskan setelah istikharah, “Aku mantap dengan si dia.”
Para akhwat pun kecewa …
Mereka merasa tidak suka, kecewa … sedih …
“Kok bisa, ia memilih si dia?”
Padahal setiap orang punya hak untuk memilih.
Memilih mana yang terbaik.
Dan kadang wanita yang tidak berharap, malah itulah yang dipilih.
Banyak bunga di taman yang indah, namun satu bunga saja yang ingin dipetik.
Semua harus menghargai pilihan lelaki …
Yang belum jadi pilihannya, masih bisa berharap pada lelaki lain.
Lelaki begitu banyak …
Lelaki yang baik tentu akan tertarik pada akhwat yang baik.
Akhwat yang punya rasa malu.
Akhwat yang mau terus memperbaiki diri.
Akhwat yang mau terus mendalami agamanya.
Nasihatku pada akhwat yang kecewa …
Perbaikilah dirimu.
Tak perlu sedih dengan sesuatu yang telah berlalu.
Ingat selalu, Akhwat yang baik akan mendapati lelaki terbaik.
* Ikhwan = laki-laki
** Akhwat = perempuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar