Senin, 04 Juli 2016

TIPS MUDIK ALA CEK BONG!



PERHATIAN: TIPS INI NGACO, NGAWUR DAN GAK LUCU. JANGAN DIBACA KARENA BISA BIKIN SAKIT PERUT. Ngomongin mudik atau pulang kampung tak bisa lepas dari lebaran. Menurut survey Cak Lontong, 90% orang mudik saat lebaran. Hanya 10% yang mudik saat sempitan. Dari 90% tersebut, 80% mudiknya pas hari raya idul fitri. Sisanya mudik saat lebaran monyet. Oops maaf, bangsa kamu saya sebut. Jangan marah ya, ini kan hanya guyon. Jangan masukin hati ya? Masukin hidung aja hehe.. Masih soal hasil survey yang sempat nongol di TV One23 dan akhirnya dilarang karena dianggap meresahkan masyarakat, disebutkan 90% pendukung Jokowi mudik naik sepeda pancal. Sedang 90% pendukung Prabowo naik kuda. 10% lainnya masing-masing pendukung justru dinaiki sepeda dan kuda masing-masing! Apa hubungannya? Maksa deh...
Oke, mau tahu tips dan kiat mudik lebaran yang aman, nyaman dan tak masuk akal? Ini dia, tips gokil bin ngawur ini semoga bisa bisa bikin Anda tersenyum, tertawa ger-geran atau setidaknya meringis.


Beruntunglah bagi orang kampung karena mudik diperuntukkan khusus untuk orang kampung. Orang kota dilarang mudik. Lho, kenapa? Mudik identik dengan pulang kampung. Kecuali pemerintah Republik Cerobong mengeluarkan Undang-Undang pulang kampung diganti dengan pulang kota. Betul? Meski orang kampung, alangkah baiknya kalau pulang kampung  dilakukan tidak dengan kampungan. Untuk itu, bacalah tips dibawah ini yang disajikan secara kampungan

Tips Sebelum Berangkat
1.       Persiapkan secara matang, terserah mau digodok atau digoreng yang penting jangan sampai gosong. Kemas barang bawaan seperlunya saja. Jangan mentang-mentang baru beli rumah, mau dibawa juga. Emangnya keong?
2.       Jaga kondisi tubuh dan kantong. Istirahat yang cukup. Isi kantong dengan cukup uang asli, bukan uang palsu apalagi uang monopoli.  Jangan begadang kalau tiada artinya, ntar dimarahi Bang Haji Rhoma Irama. Boleh begadang, tapi sambil tidur. Ingat, perjalanan mudik  sangat menguras tenaga dan menyedot isi kantong. Jadi yang sakit kanker dilarang mudik. Apa hubungannya? Begadang bisa bikin orang sakit. Terutama begadang sambil taruhan domino, dijamin kena kanker alias kantong kering! Masih ngeyel? Ampun Om..., iya ajalah daripada benjol hehehe....
3.       Kunci pintu dan jendela rumah dengan gembok, jangan dengan rapat. Soalnya kalo dengan rapat, apalagi rapat RT, kapan mudiknya?
4.       Berdoa sebelum berangkat. Minta pada Tuhan agar diberi keselamatan selama perjalanan. Bagi yang jomblo, boleh juga berdoa agar dapat gebetan di jalan. Tapi yang sudah punya pasangan, jangan berdoa seperti itu. Kecuali terpaksa.
5.       Pilih Alat transportasi yang paling aman, nyaman dan rasional. Kalau punya uang mah gak perlu repot milih. Yang tiketnya mahal pasti aman dan nyaman. Eeit, belum tentu. Tergantung situasi. Contohnya begini. Anda dari Jakarta mau mudik ke Bogor. Biarpun punya uang segudang Anda gak bisa pilih transportasi yang paling mahal yaitu pesawa kan? Gak apa-apa, siapa yang ngelarang? Terserah kalo maksa, paling saat pesawatnya melintas di Bogor, Anda disuruh loncat! Contoh lainnya: Anda di Jakarta mau mudik ke Banyuwangi. Jangan mentang-mentang gak punya duit lantas niru Jokowi naik sepeda pancal. Pelan-pelan tapi kan nyampai. Nyampai sih nyampai, Cuma nyampainya lebaran monyet! Emang monyet punya hari raya? Punya! Tuh lagi baca hehehe...
Oke, itu tadi tips pra-mudik. Intinya sih persiapkan segala sesuatunya secara sistematis, diplomatis, rasionalis, matangis dan humoris. (Ngomong apaan sih? Bikin Zaskia Gotik tergelitik aja). Sekarang saatnya:
 Tips Selama perjalanan mudik
1.       Santunlah selama dalam perjalanan. Ingat, yang ingin pulang kampung bukan hanya Anda. Jika bawa mobil, jangan ditenteng sambil ngebut.  Jika naik kereta jangan di atas gerbong. Jika naik bus jangan mengumpat “busyet!”. Jika naik pesawat, jangan bergelantungan di pintu. Jika naik kapal, jangan sambil menyelam minum bir. Kalau naik odong-odong, jangan-jangan... gila kali, Ndro....!!
2.       Kendalikan diri, tahan emosi lalu minum obat darah tinggi. Ya, mudik dan macet bagaikan Romeow dan Julmeong. Dimana ada mudik di situ ada macet. Kalau naik pesawat kan anti macet? Siapa bilang? Buktinya kemarin pesawatku macet, gak bisa buat sms, gak bisa buat BBM, gak bisa buat nelpon. Ini ngomongin pesawat terbang, bukan pesawat telepon, dodol... Ups sorry, beda ya? Kirain sama. Maklum orang kampung hihihi... Oke, kembali ke pesawat, maksudnya topik. Fisik yang capek membuat orang gampang tersulut emosi. Disinilah perlunya kontrol diri. Ingat, yang capek bukan Anda seorang. Semuanya ingin segera sampai di kampuang nan jauah di mato. Semuanya juga kena macet. Rileks, dengarkan musik atau baca-baca banyolan gak lucu ala Gondes atau apa sajalah yang penting jangan bikin onar di jalan, oke? Piss love en ngawur...!!
3.       Bagi yang bawa kendaraan sendiri, berhenti sejenak untuk istirahat. Ini untuk menjaga agar tubuh kembali fit dan pikiran fresh. Tempat favorit pemudik adalah di masjid, rumah makan, bawah pohon (bukan sebaliknya) dan kuburan. Lho...  Bagi yang naik kendaraan umum, ya terserah sopirnya mau istirahat dimana. Kalau pilot pesawat sih biasa ngajak penumpangnya istirahat di atas awan, hehehe...
4.       Hati-hati selama perjalanan. Jangan pakai perhiasan terlalu menyolok apalagi kalau itu perhiasan imitasi karena bisa mengundang kejahatan. Bisa-bisa Anda kena kasus penipuan. Lho, kok bisa? Ya, Sendainya ada penjambret yang melek hukum, Anda bisa dituntut si penjambret telah menipunya karena hasil jambretannya ternyata barang palsu!
5.       Taati peraturan lalu-lintas. Perhatikan rambu-rambu. Jangan ngebut dan main serobot, apalagi main serong sambil main gaple. Selain bisa bikin tambah macet, juga membahayakan diri sendiri dan pengendara yang lain. Perhatikan kondisi jalan dengan seksama. Jika jalanan berlubang segera hindari. Jangan mentang-mentang pengantin baru, kalau lihat lubang bawaannya pingin masuuuk aja, hua ha ha...

Setelah melewati perjalanan yang melelahkan, akhirnya sampai juga di kampung halaman. Tapi sayang, sekarang banyak kampung tak punya halaman lagi, berganti dengan ruko  toko dan kios. Ya, mungkin beberapa puluh tahun lagi gak ada istilah kampung halaman, berganti kampung ruko, toko dan kios.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Jujur, khusus materi ini saya menulisnya dengan serius. Bahkan perlu waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya. Maklum, saya kan juga punya kampung halaman. Jadi saya harus persiapkan segalanya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Jakarta 17 agustus 1945. 
MERDEKA!!
hak cipta :  Republik Gondes: Toni – Indriyatno.

Kiat ngawur ini disponsori oleh:



ADMIN MENGUCAPKAN MINAL AIDIN WALFAIDZIN MOHON MAAF LAHIR & BATIN 1437 H,SEMOGA SAMPAI DENGAN SELAMAT DALAM PERJALANAN MUDIK ANDA @Rafi_drainz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar