PERHATIAN: TIPS INI NGACO,
NGAWUR DAN GAK LUCU. JANGAN DIBACA KARENA BISA BIKIN SAKIT PERUT. Ngomongin
mudik atau pulang kampung tak bisa lepas dari lebaran. Menurut survey Cak
Lontong, 90% orang mudik saat lebaran. Hanya 10% yang mudik saat sempitan. Dari
90% tersebut, 80% mudiknya pas hari raya idul fitri. Sisanya mudik saat lebaran
monyet. Oops maaf, bangsa kamu saya sebut. Jangan marah ya, ini kan hanya
guyon. Jangan masukin hati ya? Masukin hidung aja hehe.. Masih soal hasil
survey yang sempat nongol di TV One23 dan akhirnya dilarang karena dianggap
meresahkan masyarakat, disebutkan 90% pendukung Jokowi mudik naik sepeda
pancal. Sedang 90% pendukung Prabowo naik kuda. 10% lainnya masing-masing pendukung
justru dinaiki sepeda dan kuda masing-masing! Apa hubungannya? Maksa deh...
Oke, mau tahu tips dan kiat mudik lebaran yang aman,
nyaman dan tak masuk akal? Ini dia, tips gokil bin ngawur ini semoga bisa bisa
bikin Anda tersenyum, tertawa ger-geran atau setidaknya meringis.
Beruntunglah bagi orang kampung karena mudik diperuntukkan
khusus untuk orang kampung. Orang kota dilarang mudik. Lho, kenapa? Mudik
identik dengan pulang kampung. Kecuali pemerintah Republik Cerobong mengeluarkan
Undang-Undang pulang kampung diganti dengan pulang kota. Betul? Meski orang
kampung, alangkah baiknya kalau pulang kampung dilakukan tidak dengan kampungan. Untuk itu,
bacalah tips dibawah ini yang disajikan secara kampungan
Tips Sebelum Berangkat
1.
Persiapkan secara matang, terserah mau digodok
atau digoreng yang penting jangan sampai gosong. Kemas barang bawaan seperlunya
saja. Jangan mentang-mentang baru beli rumah, mau dibawa juga. Emangnya keong?
2.
Jaga kondisi tubuh dan kantong. Istirahat yang
cukup. Isi kantong dengan cukup uang asli, bukan uang palsu apalagi uang
monopoli. Jangan begadang kalau tiada artinya,
ntar dimarahi Bang Haji Rhoma Irama. Boleh begadang, tapi sambil tidur. Ingat,
perjalanan mudik sangat menguras tenaga
dan menyedot isi kantong. Jadi yang sakit kanker dilarang mudik. Apa hubungannya?
Begadang bisa bikin orang sakit. Terutama begadang sambil taruhan domino,
dijamin kena kanker alias kantong kering! Masih ngeyel? Ampun Om..., iya ajalah
daripada benjol hehehe....
3.
Kunci pintu dan jendela rumah dengan gembok,
jangan dengan rapat. Soalnya kalo dengan rapat, apalagi rapat RT, kapan
mudiknya?
4.
Berdoa sebelum berangkat. Minta pada Tuhan agar
diberi keselamatan selama perjalanan. Bagi yang jomblo, boleh juga berdoa agar
dapat gebetan di jalan. Tapi yang sudah punya pasangan, jangan berdoa seperti
itu. Kecuali terpaksa.
5.
Pilih Alat transportasi yang paling aman, nyaman
dan rasional. Kalau punya uang mah gak perlu repot milih. Yang tiketnya mahal
pasti aman dan nyaman. Eeit, belum tentu. Tergantung situasi. Contohnya begini.
Anda dari Jakarta mau mudik ke Bogor. Biarpun punya uang segudang Anda gak bisa
pilih transportasi yang paling mahal yaitu pesawa kan? Gak apa-apa, siapa yang
ngelarang? Terserah kalo maksa, paling saat pesawatnya melintas di Bogor, Anda
disuruh loncat! Contoh lainnya: Anda di Jakarta mau mudik ke Banyuwangi. Jangan
mentang-mentang gak punya duit lantas niru Jokowi naik sepeda pancal. Pelan-pelan
tapi kan nyampai. Nyampai sih nyampai, Cuma nyampainya lebaran monyet! Emang
monyet punya hari raya? Punya! Tuh lagi baca hehehe...
Oke, itu tadi tips pra-mudik. Intinya sih persiapkan segala
sesuatunya secara sistematis, diplomatis, rasionalis, matangis dan humoris.
(Ngomong apaan sih? Bikin Zaskia Gotik tergelitik aja). Sekarang saatnya:
Tips
Selama perjalanan mudik
1.
Santunlah selama dalam perjalanan. Ingat, yang
ingin pulang kampung bukan hanya Anda. Jika bawa mobil, jangan ditenteng sambil
ngebut. Jika naik kereta jangan di atas
gerbong. Jika naik bus jangan mengumpat “busyet!”. Jika naik pesawat, jangan
bergelantungan di pintu. Jika naik kapal, jangan sambil menyelam minum bir.
Kalau naik odong-odong, jangan-jangan... gila kali, Ndro....!!
2.
Kendalikan diri, tahan emosi lalu minum obat
darah tinggi. Ya, mudik dan macet bagaikan Romeow dan Julmeong. Dimana ada
mudik di situ ada macet. Kalau naik pesawat kan anti macet? Siapa bilang? Buktinya
kemarin pesawatku macet, gak bisa buat sms, gak bisa buat BBM, gak bisa buat
nelpon. Ini ngomongin pesawat terbang, bukan pesawat telepon, dodol... Ups
sorry, beda ya? Kirain sama. Maklum orang kampung hihihi... Oke, kembali ke
pesawat, maksudnya topik. Fisik yang capek membuat orang gampang tersulut
emosi. Disinilah perlunya kontrol diri. Ingat, yang capek bukan Anda seorang. Semuanya
ingin segera sampai di kampuang nan jauah di mato. Semuanya juga kena macet.
Rileks, dengarkan musik atau baca-baca banyolan gak lucu ala Gondes atau apa
sajalah yang penting jangan bikin onar di jalan, oke? Piss love en ngawur...!!
3.
Bagi yang bawa kendaraan sendiri, berhenti
sejenak untuk istirahat. Ini untuk menjaga agar tubuh kembali fit dan pikiran
fresh. Tempat favorit pemudik adalah di masjid, rumah makan, bawah pohon (bukan
sebaliknya) dan kuburan. Lho... Bagi
yang naik kendaraan umum, ya terserah sopirnya mau istirahat dimana. Kalau
pilot pesawat sih biasa ngajak penumpangnya istirahat di atas awan, hehehe...
4.
Hati-hati selama perjalanan. Jangan pakai
perhiasan terlalu menyolok apalagi kalau itu perhiasan imitasi karena bisa
mengundang kejahatan. Bisa-bisa Anda kena kasus penipuan. Lho, kok bisa? Ya,
Sendainya ada penjambret yang melek hukum, Anda bisa dituntut si penjambret telah
menipunya karena hasil jambretannya ternyata barang palsu!
5.
Taati peraturan lalu-lintas. Perhatikan
rambu-rambu. Jangan ngebut dan main serobot, apalagi main serong sambil main
gaple. Selain bisa bikin tambah macet, juga membahayakan diri sendiri dan
pengendara yang lain. Perhatikan kondisi jalan dengan seksama. Jika jalanan
berlubang segera hindari. Jangan mentang-mentang pengantin baru, kalau lihat
lubang bawaannya pingin masuuuk aja, hua ha ha...
Setelah melewati perjalanan yang melelahkan, akhirnya sampai juga di kampung halaman. Tapi sayang, sekarang banyak kampung tak punya halaman lagi, berganti dengan ruko toko dan kios. Ya, mungkin beberapa puluh tahun lagi gak ada istilah kampung halaman, berganti kampung ruko, toko dan kios.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya.
Jujur, khusus materi ini saya menulisnya dengan serius. Bahkan perlu waktu berhari-hari
untuk menyelesaikannya. Maklum, saya kan juga punya kampung halaman. Jadi saya
harus persiapkan segalanya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat
singkatnya. Jakarta 17 agustus 1945.
MERDEKA!!
hak cipta : Republik Gondes: Toni – Indriyatno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar